[BEAUTIFUL TIME] - Bagian 3
Pukul 12.00 sampai 16.00
"Jadi selama ini lo beneran suka sama Kak Dika? Bukannya cuma buat tokoh utama dalam novel baru lo?" tanya Elea pada Keana yang masih mengarahkan pandangan lekat pada Dika yang tak berada jauh dari posisinya.
"El--"
"Jadi selama ini lo beneran ya Ke?!"
"El, bego banget ya gue?"
"Ha?" Kali ini Elea yang jadi bingung sendiri.
"Bisa-bisa gue udah LDR duluan sama Kak Dika. Padahal jadian juga belom"
"Ih apaan sih"
"Long Different Religionship"
"Kee--"
"Gue ke musholla dulu ya" ucap Keana meninggalkan Lala dalam keadaan yang masih dihidupkan. Elea masih diposisi yang sama, menunggui sahabatnya hingga selesai menunaikan sholat di musholla.
*
Sore hari selesai mata kuliah rencananya Keana ingin mampir ke gedung serba guna yang tak jauh dari gedung belajar fakultasnya. Disana sudah ada sekumpulan mahasiswa yang sedang simulasi dan briefing sebelum melaksanakan aksi lanjutan di gedung DPR besok. Namun, langkahnya mendadak terhenti untuk mendekat dalam perkumpulan itu setelah matanya bertatapan langsung dengan Dika selaku koordinator lapangan aksi.
Percakapannya dengan Elea tadi siang seolah tak bisa ia lupakan. Kenyataan yang harus Keana terima bahwa memang dirinya sudah terjebak LDR dengan Dika. Sosok pria yang baru saja ingin diajaknya masuk dalam cerita yang akan dibuatnya.
"Itu yang dibelakang masuk dalam barisan, simulasi mau dimulai" ucap Dika melalui microfon, hingga membuat beberapa mahasiwa lain menoleh ke belakang dan menatap Keana yang berdiri disana.
"Gu--e?" Keana menunjuk dirinya sendiri.
"Sst! Ke, cepetan sini" Elea menariknya dalam barisan. Keana pasrah mengikuti.
"El? Sejak kapan lo mau ikutan yang beginian?" tanya Keana disela keributan simulasi aksi.
"Sama kayak elo, lagi usaha"
"Ha? Lo suka Kak Dika juga?" Keana agak menaikkan nada suaranya
"Gini-gini gue masih doyan makan nasi Ke bukan makan temen!" protes Elea "Kak John Ke, tuh! Cakep ya hehe" lanjutnya sambil melayangkan jari telunjuk ke arah Kak John yang ia maksud.
*
Seusai melakukan simulasi, para mahasiswa dibubarkan. Semua mulai melanjutkan kegiatan masing-masing termasuk Keana yang langsung menyelamatkan Lala yang ia titipkan pada satpam gedung. Ia memisahkan diri dari Elea yang sudah lebih dulu meninggalkannya dan memanfaatkan kesempatan untuk bisa pulang bareng Kak John taksirannya.
"Terima kasih ya Pak, sudah bantu mengamankan" ucap Dika pada kedua satpam gedung yang berjaga.
"Sama-sama Mas Dika, semoga besok lancar aksinya" balas salah satu dari satpam itu, membuat Dika menyunggingkan senyum dan disaksikan langsung oleh Keana yang juga berada di dekat pria itu untuk mengambil kembali laptopnya.
"Eh Mbak Lala mau ngambil Keana ya?" Pak Satpam itu sadar kehadiran Keana.
"Kebalik Pak, Keana itu nama saya" ucap nya lalu mengambil laptop yang diberikan Pak satpam.
Dika melirik pada gadis yang diajak ngobrol oleh Satpam lain. Ia berusaha mengingat-ingat, "Oh, yang ngasih roti sama air"
Dika memang gitu, cakep-cakep pikun.
"Saya duluan ya Pak, udah sore. Makasih ya Pak" pamit Keana
"Eh kok buru-buru, Mbak Keana pulang sama Mas Dika aja. Udah mau gelap gini perempuan bahaya pulang sendiri" ucapan Pak satpam membuat Keana dan Dika langsung mengernyit. Keduanya tidak terlalu akrab untuk harus pulang bareng.
Tapi...
Tapi,
Kalau dipaksa, masa Keana nolak?
0 Komentar