Sumber: suaramuhammadiyah.id |
Siapa sih yang tidak tahu dengan peringatan Hari Ibu di setiap 22 Desember? Tentu tidak akan ada yang lupa akan hari itu, dimana semua orang akan beramai-ramai mendedikasikan hari itu sebagai hari terbaik bagi ibunya. Bukan hanya sekedar formalitas, di saat orang lain sibuk memperingati langsung mengucapkan, menelpon, hingga mengupload photo ibunya di media sosial. Hari ibu tidak harus diperingati saat itu saja kan? Hari ibu dimaknai sebagai rasa menghormati dan menghargai atas jasa dan segala pemberian kasih sayang seorang ibu tanpa harap balasan dari anak-anak, suami ataupun orang-orang yang mencintainya.
Ibu punya banyak cara untuk bisa membahagiakan keluarga, anak-anak dan suaminya. Ibu menjadi salah satu support system, penyemangat kala rasa sedih melanda, pemberi solusi jitu kala ada masalah, pendengar setia di setiap cerita, dan ada berjuta hal lainnya yang tak pernah didasari akan alasan bagi seorang Ibu untuk menyanyangi dan mencintai keluarganya.
Hallo, Sobat Ilook! Kali ini Ilook Unib kembali lagi menyuguhkan artikel baru untuk kalian semua, berbeda dari yang kemarin hari ini Ilook Unib ingin menciptakan euphoria haru, lebih emosional, bahkan kalau bisa sampai kedengeran deru tangis air matanya nih, hehe—eh enggak kok, hari ini Ilook Unib punya bahasan menarik spesial Hari Ibu. Hayo, kalian semua ingat kan?
Bagi kebanyakan anak rantau, Hari Ibu dijadikan sebagai moment paling penting di hidupnya, dengan alasan jarak jauh, tidak bisa kembali ke rumah tepat waktu, atau yang lagi sibuk dengan aktivitasnya di luar sana. Tepatnya, bagi mereka anak rantau pasti kangen banget sama Ibunya, bener gak nih?—kangen disuntik dana hehe—hush! Bukan, bukan itu. Simak artikelnya ya, 5 Hal ini pastinya bikin kamu langsung pengen pulang dan memeluk Ibumu.
1. Ibu adalah Chef Terhebat di Dunia
Hayo, bagi anak rantau yang sekarang lebih terbiasa buat makan indomie atau paling spesial ditambahin telor, mana suaranya?!! Kalau baca judulnya sudah pasti dong dijawab tanpa ragu lagi “iya ibuku paling pinter masak, semua masakannya selalu enak, bahkan ibu pasti menang kalau ditandingin sama Chef Juna” Kangen dimasakin sama Ibu di rumah, kangen dibikinin cemilan waktu lagi ngumpul bareng keluarga, kangen bantuin Ibu masak, pokoknya kangen menghabiskan waktu bersama Ibu di dapur. Jadi mau bayar berapapun di restoran mahal, masakan Ibu rasanya tidak pernah tergantikan. Kangen dimasakin apa sama ibu?
2. Ibu adalah Alarm Bangun Paling Ampuh
“Bangun lu tonggg!!! Bangun, udah siang pamali bangun siang tong!”
“Bangun, lu mau jadi orang sukses kaga sih”
“Bangun tong, lu tidur apa latihan mati sih?”
Kalau enggak mempan pakai teriakan, kadang-kadang Ibu kreatif banget ya, bawa-bawa gayung atau panci dari dapur. Gimana kangen enggak sama Ibu yang selalu jadi alarm pagimu?
3. Ibu Memang Sering Ngomel, Tapi Itu Semua Demi Kebaikanmu Lho!
“namanya juga ibu-ibu, kalau enggak ngomel-ngomel ya pasang sein kiri belok kanan”—DUH ANAK SIAPA NIH YANG NGATAIN IBU-IBU, BERANI BENER LU TONG!
Percaya enggak percaya, tapi kamu harus percaya kalau semua yang dikatakan oleh Ibu itu benar. Perkataannya, nasihatnya, solusi-solusi yang ia berikan, tak jauh dari kata “Benar” beruntung punya Ibu yang masih suka ngomel-ngomel, karena semua itu demi kebaikan dan kelancaran urusanmu kelak. Ibu yang lagi ngomel-ngomel itu tandanya sayang, peduli, ingin yang terbaik untuk keluarganya, mereka punya rasa peduli yang tinggi, tidak ingin hal buruk terjadi makanya memang yang paling ampuh sih, ngomel—hehe. Ada yang kangen omelan Ibu enggak? Hari ini sudah diomelin belum?
4. Ibu adalah Pendengar Setiamu
Mengingat usia kita yang sudah hampir memasuki angka 20-an, pastinya punya banyak cerita yang tidak mungkin jika harus disimpan sendirian. Tidak ada yang bisa menyanggah kalau siapapun membutuhkan seseorang yang bisa diajak untuk bercerita dan berbagi. Jika sebagian orang akan menjawabnya dengan sosok : pacar, sahabat, teman dekat, bahkan professor sekalipun, ada seseorang yang tidak akan pernah bosan untuk menemanimu bercerita. Ibu menjadi satu-satu orang yang tidak akan pernah menyebarkan segala cerita maupun rahasia kita kepada siapapun.
“bu, hari ini aku dapat nilai 50 di kelas. Aku takut nantinya malah mempengaruhi IPK-ku”
“bu, tadi pagi pria itu menjemputku lagi di kost-an”
“bu, kalau lagi sakit kepala obatnya apa ya?”—duit lembaran yang warna merah, nak—ett astagfirullah (becanda)
“bu, ibu sehat terus ya. Ibu juga bersabar, doakan aku semoga nanti bisa jadi orang sukses dan membanggakan ibu. Semoga kita sekeluarga bisa bahagia, ibu, ayah, dan adik-adik insyallah kita bisa terus bersama sampai maut memisahkan. Ibu, aku juga minta maaf kalau hari ini, kemarin, ataupun kapapun itu selalu menyakiti hati ibu. Ibu, aku juga mengucapkan banyak terima kasih atas segala kasih sayang yang kau berikan berlimpah ruah tanpa ada alasan apapun bahkan meminta balasannya. Tapi, izinkan aku untuk bisa membalasnya suatu saat ya bu, semoga Ibu selalu dilindungi Tuhan”
5. Sekecil Apapun Hasilnya, Ibu Tetap Bangga
Ibu tidak pernah acuh pada setiap perkembangan anak-anaknya, Ibu berperan untuk membimbing anak-anaknya agar bisa menjadi lebih baik. Jika orang lain tidak pernah tahu bagaimana proses dan usahamu, maka hanya ibu yang akan terus bangga dengan apapun yang dapat kamu hasilkan. Hanya ibu yang tahu bagaimana kerasnya perjuanganmu, dan bagaimana gigihnya dirimu untuk menggapai cita-citamu. Tak hanya itu, Ibu juga sering membanggakanmu pada orang lain lho! Tak heran jika sekecil apapun hasilnya, Ibu tidak akan pernah berekspresi sedih atau pun menunjukkan rasa kesalnya padamu, karena menurutnya kepuasan itu tidak semata-mata hanya melihat dari sesuatu yang dihasilkan.
Ilook Unib mengucapkan “Selamat Hari Ibu” untuk semua Ibu di dunia. Terima kasih Ibu, atas kasih sayang dan jasa-jasamu yang tak terhingga. Ibuku, Ibu yang hebat! I love you, Mom. Anak-anak rantau, terus semangat yaa Ibu selalu mendoakanmu, jadi jangan pernah mengecewakan doa ibu ya. Berikan yang terbaik untuk Ibu, Ayah, dan keluargamu di rumah.
Hmm sobat Ilook sudah berbuat apa hari ini pada ibumu?
Selamat Hari Ibu, semoga Ibumu dan Ibuku jadi besanan—heuheu (Akf)
2 Komentar
Artikel yg sngt bermanfaat
BalasHapusTerimakasih kak, jangan lupa berkunjung kembali ya ^_^
Hapus